Rabu, 02 Juli 2008

PENELITIAN KUALITATIF

PENELITIAN KUALITATIF

Sejarah

Pada abad ke 17 orang masih berpandangan bahwa apa yang terjadi bersifat alamiah. Penelitian meneliti secara pasif, dengan tidak dengan sengaja memanipulasi lingkungan dan tidak mengadakan eksperimen dengan lingkungan. Masa itu disebut sebagai prapositifisme. Pada abad ke18, yang dipelopori oleh David hume (1750) berpandangan bahwa peneliti dapat dengan sengaja mengadakan perubahan dalam dunia sekitar dengan melakuakan sebagai eksperimen, sehingga timbul metode ilmiah, yang selanjutnya ditemukan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip umum tentang dunia kenyataan dari ilmu alam maupun ilmu social. Masa itu disebut sebagai masa positifisme.

Definisi

Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati

Kirk dan Miller (1986) mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan social yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam pengamatannya sendiri.

Ciri-ciri penelitian kualitatif

  1. latar alami (Natural setting)

yaitu konteks alami secara menyeluruh dan tidak dapat diisolasi atau dieliminasi sehingga terlepas dari konteksnya.

  1. instrument manusia yang berarti peneliti merupakan instriumen kunci untuk menangkap makna, interaksi nilai, nilai local yang berbeda, yang mana hal ini tidak mungkin ditangkap dalam quetioner
  2. memanfaatkan pengetahuan tak terkatakan karena realitas diasumsikan mempunyai nuansa ganda yang sulit dipahami tanpa mengekspresikan dengan yang tidak terkatakan.
  3. data kualitatif untuk mengungkap realitas ganda, pengamatannya dengan menggunakan konsep-konsep
  4. sampel bertujuan (purposive sampling) artinya sampel yang dipilih menurut tujuan penelitian dan bukan menggunakan sampling random, populasi dan sampel banyak, sehingga peneliti kualitatif mementingkan data langsung bukan data kedua.
  5. analisis data induktif (inductif data analysis) guna lebih mempermudah pendeskripsian konteks yang muncul dari bawah dari pada deduktif.
  6. teori mendasar (grounded theory) yaitu mengarahkan penyusunan teory yang mendasar dari lapangan langsung (emergent data),berdasarkan pola dan tema untuk mencari makna (meaning).
  7. desain sementara disebabkan adanya realitas ganda yang sulit dibakukan terlebih dahulu dan banyaknya system, nilai yang terkait dan interaksinya tidak terduga, sehinnga desain penelitian tampil dalam proses penelitian yang didesain berulang-ulang, emergent, evolving, developing.
  8. pensepakatan hasil terhadap makna dan tafsir atas datayang diperoleh dari sumbernya.

Pendekatan kualitatif :

  1. perspektif fenomenologis : peneliti yang bmenggunakan pendekatan ini berusaha untuk memahami makna peristiwa serta interaksi pada orang-orang biasa dalam situasi tertentu.
  2. pendekatan etrnografis : pendekatan ini sering digunakan dalam penelitian antropologi, dan dapat menggambarkan budaya sebuah masyarakat secara holistic.
  3. interaksi simbolis : hal yang mendasar bagi pendekatan interaksi simbolis adalah asumsi yang mengatakan bahwa pengalaman manusia itu diperoleh dengan perantara interpretasi. Benda, objek, orang, situasi dan kejadian tidak akan memiliki maknanya sendiri, tanpa diberikan pemaknaan pada hal-hal tersebut.
  4. etnometodologi : teori ini digunakan ketika peneliti hendak mengetahui bagaimana cara masyarakat melakukan perbuatan untuk memenuhi kebutuhan atau rutinitas aktifitas social mereka.
  5. inquiri heuristic : teori yang digunakan untuk memperkuat pemahaman terhadap terhadap pengalaman-pengalaman masyarakat. Teori ini dikembangkan sebagai penguatan terhadap teori fenomenologi yang biasa digunakan untuk menggambarkan pengalaman –pengalaman masyarakat.
  6. psikologis ekologis : teori yang biasa digunakan untuk melihat hubungan manusia dengan lingkungan sosialnya, yakni hubungan interdependensi antar manusia dan lingkunganya.
  7. analisis system : teori ini digunakan dalam konteks peneliti membutuhkan informasi tentang perubahan-perubahan system yang terjadi dalam sebuah institusi social.[1]

Proses penelitian, membentuk teori dalam kualitatif

Dalm hal membangun teori, penelitian kualitatif naturallistik mengajukan konsep grounded theory yang intinya berisi pesan bahwa suatu teori haruslah dibangun dengan bertolak dari kenyataan yang ada dibumi, yang mengandalkan jenis analisis komparatif yang dikenakan secara berlanjut, berkesinambungan terhadap kategori-kategori data yang terus berkembang (menjadi makin banyak dan makin tajam) selama proses penelitian dilaksanakan.

Kerja pokok penelitian naturalistic :

  1. menyiapkan suatu lingkup masalah yang hebdak diamati secara longgar (lawman dari ketat).
  2. menentukan latar belakang pengamatan.
  3. terjun ke lapangan, mencari data dan mencatatnya secara deskriptif dan replektif.
  4. hasil pencatatan digunakan untuk mensintesakan data dalam kategori-kategori yang menonjol menggunakan analisis komparatif.
  5. hasil pengkategorian akan memberikan pilihan terhadap fokus pengamatan.
  6. terjun kelapangan berbekas focus untuk mencari data baru.
  7. data baru untuk makin mempetajam, mengubah fokus
  8. memutar kembali kegiatan 6 dan 7
  9. memilih sejumlah kategori yang menonjol ( yang memiliki data yang cukup banyak ).
  10. merumuskan teori subtansial dengan cara menarik kesimpulan dari kategori-kategori yang terpilih.
  11. melakukan pengabsahan kesimpulan/teori melalui penilaian pihak responden/melalui triangulasi.[2]

Fokus kajian penelitian :

Didalam rancangan penelitian kualitatif, focus kajian penelitian dan/atau pokok soal yang hendak diteliti, mengandung penjelasan mengenai dimensi-dimensi apa yang menjadi pusat perhatian serta yang kelak dibahas secara mendalam dan tuntas.fokus kajian penelitian adalah fenomena yang menunjukan adanya kesenjangan antara apa yang di harapkan dengan apa yang terjadi, dilihat dari persfektif ilmu pengetahuan.meskipun agaknya belum ada kesepakatan baku tentang strategi memilih dan teknik mengkonstruksikan atau merumuskan focus kajian penelitian, tetapi ada semacam kesepahaman umum dalam hubungan ini yang patut dipertimbangkan didalam memilih dan merumuskan focus kajian penelitian. Yakni :

  1. fenomena yang hendak diteliti itu mengisyaratkan nilai temuan yang signifikan dan bermanfaat baik bagi pengembangan teori ilmu pengetahuan maupun bagi kepentingan pemecahan masalah didalam masyarakat.
  2. fenomena yang dipilih sebagai focus kajian haruslah benar-benar kasat mata (dpat diobservasi), bukan sesuatu yang sagat abstrakdan sulit ditemukan dalam kenyataan social.
  3. merupakan fenomena baru yang mengisyaratkan keunikan dan “ketidak beresan social”tertentu, dan bukan sekedar pengulangan semata.
  4. fenomena sosial tersebut memberikan suatu kepastian tentang waktu yang dibutuhkan untuk diselesaikan dalam satu proses penelitian.
  5. kemungkinan tersedia referensi teoritik yang dapat digunakan sebagai perspektif

untuk memahami atau menjelas.

  1. fenomena yang diangkat tidak bertentangan dengan nilai-nilai moral dan etika masyarakat.
  2. fenomena tersebut diharapkan benar-benar menarik untuk diteliti dan diminati oleh peneliti
  3. ada relevansinyadengan bidang atau disiplin ilmu yang ditekuni peneliti.
  4. tersedia akses bagi peneliti dalam upaya pengumpulan data.

Sementara itu, mengonstruksikan atau merumuskan focus penelitian perlu mempertimbangkan beberapa prinsip berikut :

  1. focus penelitian dirumuskan dalam bentuk kalimat Tanya yang mengisyaratkan pembongkaran pemahaman, pengetahuan, pengalaman dan world view atau dunia pemaknaan informan penelitian.
  2. disusun dalam format yang jelas, singkat, padat, tajam, dan tidak bias makna atau mengandung tafsiran yag beraneka rupa.
  3. rumusan fokus penelitian diharapkan dapat memberikan isyarat yang jelas bagi usaha pengumpulan data
  4. rumusan focus penelitian tidak perlu diurut sebanyak mungkin, melainkan diusahakan dikemas dalam beberapa poin penting atau konsep kunci saja yang menunjuk pada inti masalh yang hendak ditelusuri secara mendalam dan tuntas.[3]hal 41-43

teknik-teknik pengumpulan data:

  1. pengamatan
  2. pengamatan dengan menceburkan diri ke dalam kehidupan masyarakat dan kebudayaan suku bangsa yang menjadi obyek penyelidikan.
  3. wawancara bebas.
  4. wawancara terpimpin.
  5. pengedaran daftar pertanyaan/angket questioner.
  6. mencatat pembicaraan-pembicaraan para informan atau orang didalam masyarakatsecara tepat atau text recording.
  7. pencatatan biografi-biografi dari anggota-anggota masyarakat yang menjadi objek penelitian.
  8. mempergunakan test-test psikologi.
  9. menghitung dan mencatat angka-angka statistic dari peristiwa dan aktifitas masyarakat dan kebudayaan atau statistic methods.hal:189-190

berikut ini dijelaskan secara ringkas keseluruhan unsure yang ada di dalam laporan penelitian kuaitati.

  1. judul-judul yang tercantum disampul depan dan halaman awal laporan penelitian ditulis dengan singkat dan jelas yang mengisyaratkan fenomena dan focus kajian penellitian.
  2. abstrak dituilis singkat mungkin (cukup satu halaman saja dengan satu spasi)tetapi mencakup keseluruhan apa yang tertulis didalam laporan penelitian.
  3. pendahuluan didalamnya memuat tentang konteks penelitian, focus kajian tujuan penelitian serta ruanmg lingkup penelitian.
  4. perspektif teoritik dan kajian pramata perspektif yang menyajikan tentang teori yang digunakan sebagai perspektif dalam membantu merumuskan (kembali) focus kajian penelitian maupun dalam melakukan analisis data atau membahas temuan-temuan penelitian
  5. metode yang yang digunakan menyajikan secara rinci metode yang digunakan dalam proses penelitian.
  6. setting penelitian menyajikan tentang latar alamiah atau daerah atau lokasi dimana penelitian dillakukan.
  7. temuan-temuan penelitian. Menyajikan seluruh temuan penetian yang diorganisasian secara rinci dan sistematis sesuai dengan urutan pokok masalah atau focus kajian penelitian.
  8. analisis temuan-temuan penelitian bisa pula disebut pembahasan, diskusi, dan interpretasi, temuan-temuan penelitian
  9. kesimpulan dan implikasinya. Bisa juga disebut penutupo yang tersdiri dari kesimpulan dan saran.
  10. daftar kepustakaan.

Langkah-langkah kualitatif

  1. Permasalahan
  2. Deskripsi
  3. pembuktian
  4. evaluasi
  5. interprestasi
  6. predisi
  7. studi literature
  8. menyusun krangka fikir
  9. mempertjam focus
  10. mendisai proposal
  11. menentukan metode pengumpulan data
  12. menentukan metode analisis lokasi studi dan populasi penelitian

analisis data selama penelitian

1. penulisan memo (catatan pribadi kontemplasi)

2. transkrip hasil rekaman atau catatan

3. evaluasi harian/mingguan/bulanan

4. kodifikasi awal

5. cv menyusun data

langkah-langkah

  1. kategorisasi
  2. membuat metrics
  3. matematik sederhana
  4. ringkasan dari tiap responden
  5. kontekstualisasi
  6. analisis naratif
  7. susunan teori [4]

Format penulisan laporan penelitian kualitatif

Sesungguhnya ada banyak versi tentang format penulisan laporan dalam penelitian kualitatif. Buku ini tidak bermaksud menyajikan seluruh atau satu persatu versiyang ada, tetapi hanya mencoba menawarkan satu satu model fornmat saja yang lebih merupakan modifikasi dan “rekayasa” dari versi-versi yang dikembangkan berbagai ahli metode kualitatif.

Model format penulisan laporan penellitian kualitatif yang ditawarkan buku ini seperti yang disajikan sebagai berikut :

JUDUL

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN

    1. Konteks penelitian
    2. Focus kajian
    3. Tujuan penelitian
    4. Ruang lingkup penelitian ‘

BAB II PERSPEKTIF TEORITIK DAN KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan

B. Unit analisis

C. Pengumpulan dan analsis data

D. Keabsahan data

BAB IV GAMBARAN SETTING PENELITIAN

BAB V TEMUAN-TEMUAN PENELITIAN

BAB VI PEMBAHASAN TEMUAN-TEMUAN PENELITIAN

BAB VII KESIMPULAN IMPLIKASINYA

DAFTAR KEPUSTAKAAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN (kalau ada)

Referensi

1. Nuraida, diktat metodologi penelitian, aulia publishing house, jkt, hal : 108-115

2. membentuk teori dalam kualitatif, Mariach olifah. Blogspot. Com

3. Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Pt Raja Grafindo Persada, Jkt, 2003.

4. Pengenalan Studi Kualitatif, (www. Litbang, Depkes. go. Id/ download/m…)



[1] . Nuraida, diktat metodologi penelitian, aulia publishing house, jkt, hal : 108-115

[2] . membentuk teori dalam kualitatif, Mariach olifah. Blogspot. com

[3] . Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Pt Raja Grafindo Persada, Jkt, 2003.

[4] . Pengenalan Studi Kualitatif, (www. Litbang, Depkes. go. Id/ download/m…)

PENGERTIAN METODOLOGI PENELITIAN

Modul Plan

Pert ke

SUB KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR

MATERI STANDAR

METODE PERKULIAHAN

AKTIVITAS KEGIATAN

1

Mampu menjelaskan pentingnya penelitian dalam pengembangan Ilmu

Ø Mahasiswa menjelas-kan pentingnya peneli-tian

Ø Mahasiswa mampu merumuskan pengertian penelitian Islam

Ø Dapat menjelaskan Ruang lingkup penelitian pendidikan Islam

Ø Pengertian penelitian

Ø Ruang lingkup penelitian Islam

ØCeramah singkat

ØDiskusi

ØPresentasi Mahasiswa

ØPraktek

Ø Dosen membuka kelas dengan membaca doa

Ø Dosen bercerita yang berkaitan dengan pengertian penelitian yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

Ø Mahasiswa presentasikan makalahnya

Ø Diskusi kelas

Ø Dosen dan mahasiswa membuat kesimpulan

Ø Dosen mengakhiri perkuliahan dengan memberikan tugas untuk minggu depan dan memberikan motivasi agar mempraktekan ilmu yang telah diberikan

Ø Dosen memberikan motivasi agar maha siswa rajin kuliah minggu depan

Tugas Pribadi

Tugas Kelompok

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pengertian Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian berasal dari kata ”metode” yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu dan ”logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan, dan menganalisis sampai menyusun laporan.

Menurut David H.Penny, penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pmecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta. Menurut Sutrisno Hadi MA, sesuai dengan tujuannya penelitian dapat didefinisikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Sedangkan menurut Mohammad Ali, penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan atau melalui usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sehingga diperoleh pemecahannya.[1]

Metodologi penelitian pada hakikatnya merupakan operasionalisasidari epistemologi ke arah pelaksanaan penelitian. Epistemologi memberi pemahaman tentang cara atau teorimenemukan dan menysun pengetahuan dari ide. Materi dari kedua-duanya serta merujuk pada penggunaan rasio, intuisi, fenomena, atau dengan metode ilmiah(Rusidi, 2004: 3). Sehingga sebagaimana menemukan atau menyusun pengetahuan memerlukan kajian atau pemahaman tentang metode-metode.

Dalam pengertian ini perlu dibedakan antara metode dan tehnik secara keilmuan, metode dapat diartikan sebagai cara berfikir, sedangkan teknik diartikan sebagai cara melaksanakan hasil berfikir. Jadi dengan demikian metodolgi itu diartikan sebagai pemahaman metode-metode penelitian dan pemahaman teknik-teknik penelitian. Makna penelitian secara sederhana adalah bagaimana mengetahui sesuatu yang dilakukan melalui cara tertentu dengan prosedur yang sistematis.

B. Fungsi Penelitian

Fungsi penelitian dalam pengembangan ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut:


ü Menemukan dan menduduki wilayah-wilayah pengetahuan yang baru atau dengan katalain bisa dikatakan invention, innovation, discoveries, dan tekhnologi baru.

ü Mengkosolidasi dan menstabilisasi wilayah-wilayah baru itu dengan cara menguji hipotesis-hipotesis.

ü Pengembangan kebijakan

Hasil penelitian tim psikologi dari universitas indonesia tentang anak berbakat intelektual telah melahirkan kebijakan pemerintah tentang pentingnya pendidikan khusus untuk anak berbakat yang mana sebelumnya hal itu tidak terdapat dalam undang-undang sistem pendidikan nasional.

ü Evaluasi kebijakan

Hasil penelitian berguna untuk evaluasi suatu kebijakan dalam pemerintahan. Contohnya: pada tahun 2003 penulis meneliti tentang program akselerasi tingkat SMU di Jakarta. Kesimpulan penelitian mengatakan bahwa telah terjadi beberapa kesalahan dalam penyelengaraan program akselerasi dan perlu diadakan perbaikan. Hasil penelitian tersebut kami presentasikan di departemen pendidikan nasional. Kini pemerintah mulai memperhatikan kembali tentang program akselerasiI untuk anak berbakat intelektual dan telah merubah kebijakan tentang pendidikan khusus anak intelektual.

ü Pengembangan ilmu pengetahuan

Contoh: seorang ilmuwan mengadakan penelitian tentang kecerdasan intellegensi. Hasil penelitian ini digunakan oleh para guru untuk mengukur tingkat kecerdasan siswa yang dikenal dengan tes IQ. Lambat laun teori ini mulai bergeser karena ada kenyataan bahwa ada kecerdasan lain yang menentukan prestasi seseorang.

ü Sebagai alat evaluasi

Contoh: misalnya pemerintah menggulirkan kurikulum berbasis kompetensi atau kurikulum 2004. setelah program ini berjalan maka diperlukan penelitian-penelitian yang berguna sebagai alat evaluasi. Dalam penelitian evaluasi seorang peneliti harus melaporkan berjalan atau tidaknya sebuah program yang telah dicanangkan. Guna memperbaiki bagian-bagian yang dianggap kurang baik dan meneruskan sesuatu yang sudah berjalan baik.


C. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian dibagi atas 2 bagian:

· Kegunaan teoritis, biasanya hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembang konsep-konsep administrasi pada umumnya dan konsep-konsep waskat dan disiplin kerja khususnya.

· Kegunaan praktis, hasil penelitian hendak nya disebutkan secara tersurat berguna bagi siapa.[2]

Adapun kegunaan dari penelitian dalam pengembangan ilmu pengetahuan adalah:

Ø Digunakan dalam rangka memecahkan masalah-masalah nyata ditengah masyarakat dan memanfaatkannya sebagai bahan penyusunan rencana-rencana garis-garis kebijaksanaan.

Ø Digunakan untuk menyusun pengetahuan atau menemukan bidang-bidang penelitian yang baru.

Ø Dilakukan guna mengejar kebenaran ilmiah

Dengan mempelajari dan memahami metologi penelitian maka dapat diperoleh manfaat untuk:

o Dapat menyusun laporan atau tulisan karya ilmiah baik dalam paper, skripsi, tesis, maupun disertasi.

o Mengetahui arti pentingnya riset sehingga keputusan-keputusan yang dibuat dapat dipikirkan dan diatur dengan sebaik-baiknya.

o Dapat menilai hasil-hasil penelitian yang sudah ada, yaitu untuk mengukur sampai seberapa jauh suatu hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan

D. Ayat-Ayat Al-Qur’an Yang Menganjurkan Untuk Meneliti

Al-Qur’an merupakan sumber ilmu pengetahuan bagi manusia yang didalamnya terdapat lebih dari 700 ayat Al-Qur’an yang menganjurkan manusia untuk meneliti. Diantara ayat-ayat tentang pentingnya penelitian, antara lain: dalam Q.s Al-'alaq


1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,

2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,

4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.



[1] Drs. Cholid narbuko, metodologi penelitian, cet-6, hal: 1-2.

[2] Dr. husaini usman, metodologi penelitian sosial, cet-2, hal: 31